Lahan kering dapat diartikan
sebidang tanah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usahatani, dengan
menggunakan air secara terbatas (biasanya mengharapkan dari curah hujan).
Dalam pemanfaatan lahan kering untuk pertanian
sering banyak dijumpai kendala-kendala, karena lahan ini memiliki kondisi agro
ekosistim yang beragam. Kondisi lahan
kering dicirikan oleh: (1) peka terhadap erosi bila tanahnya tak tertutup
vegetasi, (2) tingkat kesuburan tanahnya rendah, (3) air merupakan faktor
pembatas (tadah hujan), dan (4) lapisan olah dan lapisan tanah dibawahnya
memiliki kelembaban yang sangat rendah
Potensi sumberdaya lahan kering
di Indonesia sangat besar dan penyebarannya hampir merata di seluruh wilayah
Indonesia terutama di luar pulau Jawa.
Dari 162 juta hektar luas daratan
di luar Pulau Jawa (81 % dari luas daratan Indonesia), 124 juta hektar (76,5 %)
merupakan lahan kering dan sisanya 38 juta hektar (23,5 %) lahan basah.
Lahan kering merupakan sumber daya alam yang
mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan secara optimal. Areal lahan kering
di Indonesia cukup luas yaitu mencapai 52,5 juta ha yang tersebar di P. Jawa
dan Bali (7,1 juta ha), Sumatera (14,8 juta ha), Kalimantan (7,4 juta ha),
Sulawesi (5,1 juta ha), Maluku dan Nusa Tenggara (6,2 juta ha) dan Irian Jaya
(11,8 juta ha) (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1998).
Lahan kering dalam keadaan
alamiah memiliki kondisi antara lain peka terhadap erosi, terutama bila keadaan
tanahnya miring atau tidak tertutup vegetasi, tingkat kesuburannya rendah, air
merupakan faktor pembatas dan biasanya tergantung dari curah hujan serta
lapisan olah dan lapisan bawahnya memiliki kelembaban yang amat rendah.
Merosotnya produktivitas lahan
pada tanah datar dapat pula terjadi karena hilangnya unsur hara lewat pencucian
dan aliran permukaan.
Lahan kering berdasarkan
penggunaannya untuk pertanian dikelompokan menjadi :
- Pekarangan
- Tegal/kebun/ladang/huma
- Padang rumput
- Lahan sementara tidak diusahakan (terlantar)
- Lahan untuk kayu-kayuan
- Perkebunan
- Lahan dataran rendah (elevasi < 700 m dpl) dan
- Lahan dataran tinggi (elevasi > 700 m dpl)
Untuk lahan dataran rendah
terluas di pulau Kalimantan dan sumatra sedangkan untuk lahan dataran tinggi
terluas di pulau papua, kalimantan dan sumatera.
Lahan kering dataran rendah di
pulau Jawa dominan terdapat di provinsi jawa timur dan jawa barat.
Lahan kering yang banyak digunakan untuk pertanian
terutama tanaman perkebunan dominan di
dataran rendah seperti tan. Karet,kelapa sawit dan kelapa.
0 comments:
Post a Comment