Reaksi Tanah (ph)

Reaksi Tanah merupakan ukuran keasamaan dan kebasaan larutan tanah
pH = - log (H+)
pH tanah merupakan indikator pelapukan tanah, kandungan mineral dalam batuan induk, lama waktu dan intensitas pelapukan, terutama pelindihan kation-kation basa dari tanah
Tanah asam banyak mengandung H yang dapat ditukar, sedang tanah alkalis banyak mengandung basa dapat ditukar
pH > 7 Ca dan Mg bebas; pH>8.5 pasti terdapat Na tertukar
Kandungan unsur-unsur hara seperti besi, copper, fosfor, Zn, dan hara lainnya serta substansi toksik (Al3+, Pb2+) dikontrol oleh pH. Kandungan Al3+, Pb2+ akan berpengaruh sedikit bagi pertumbuhan tanaman pada tanah alkali calcareous tapi akan sangat serius pada tanah asam.
Nutrient seperti P banyak tersedia (optimum) pada pH asam sampai netral, dan akan sedikit pada pH dibawah atau diatas nilai optimum tersebut

Sumber Keasaman Tanah :

Bahan induk
Bahan induk masam akan berkembang menjadi tanah masam
Bahan induk basa akan berkembang menjadi tanah basa/alkalin

Iklim
tanah yang berkembang di daerah iklim lembab/basah akan bersifat asam
Curah hujan dan suhu sangat berpengaruh aktif terhadap asam – basanya tanah.

Bahan Organik.
Bahan organik menghasilkan asam-asam organik hasil proses humifikasi.
Asam organik memiliki pH nisbi yang rendah
Asam anorganik (H2CO3H2SO4HNO3) hasil dekomposisi

Pengaruh manusia
Pemupukan dengan pupuk fisiologis masam akan menyebabkan tanah bersifat masam
Pengapuran akan menyebabkan pH akan naik

Jenis lempung
Lempung silikat merupakan sumber muatan negatif yang bersifat tetap.

Kendala Tanah Masam :
  1. Keracunan Al, Mn dan Fe
  2. Kekahatan Ca, Mg, Mo
  3. Pelapukan bahan organik lambat
  4. Ketersediaan N dan P kecil
  5. Aktivitas organisme rendah
  6. Produktivitas`tanah rendah
  7. Tidak semua tanaman dapat toleran
  8. Pertumbuhan tanaman terhambat
  9. tanah min bersifat tua
  10. Tanah organik belum matang
 Klasifikasi pH tanah berdasarkan bahan pengekstrak: 

 PH tanah aktual (pH H2O)
menunjukkan konsentrasi H+ dalam larutan tanah, sesuai dengan kondisi alam sebenarnya.
Larutan pengekstrak adalah air suling (H2O) dengan perbandingan tanah dan H2O adalah 1:2,5
Skema keseimbangannya :
H+ H+
- - H+
- H+ Na+
- Ca H+ Ca++
- K+ Mg++ K+Mg++ H2O
- fase padat larutan tanah

pH tanah Potensial (pH Kcl atau pH CaCl2)
Menunjukkan nilai pH tanah setelah H+ dalam kompleks jerapan/didesak keluar dan masuk ke dalam larutan tanah oleh kation lain.
Merupakan pH tanah yang mungkin potensial dapat terjadi karena pengaruh lain
Larutan pengekstrak adalah KCl 1 N atau CaCl2 1N atau CaCl2 1 N (1:2,5)
Skema :
H+H+H+ Na+ K+K+K+ H+
H+ K+Cl- K+ K+ H+H+Cl-
Ca++ K+Ca++ H+
Na+ Ca++Mg++ Na+
Fase padat + larutan tanah fase padat + larutan tanah
Konsentrasi H+ dalam larutan tanah meningkat maka pH turun.

 Fenomena pH potensial pada tanah tua:

 Pada tanah tua (pelapukan intensif) mempunyai muatan terubahkan yang besar, sehingga pH rendah tanah bermuatan positif (H+) dinetralisir oleh ion hidroksi (OH-)
Larutan KCl 1 N menyebabkan pendesakan OH- oleh Cl-, sehingga konsentrasi OH- dalam larutan tanah bertambah.
Kenaikan konsentrasi OH- menyebabkan [H+] menurun karena bergabung dengan [H+] dan [OH-] maka pH menjadi naik.
Pada tanah tua ini nilai pH KCl >= pH H2O
Skema :
K+ K+
+OH + 2Cl- ----- + Cl + 2HOH
+OH 2H+ + Cl
K+ K+
Fe(OH)3 + 3Cl- ----- FeCl3 + 3 HOH
K+
3Cl- K+ K+
Al(OH)3 + 3H+K+ ----- AlCl3 + K+ 3HOH
fase padat larutan tanah




0 comments:

Post a Comment

Reaksi Tanah (ph)