Gulma adalah tumbuhan yang telah beradaptasi dengan habitat buatan dan
menimbulkan gangguan terhadap segala aktivitas manusia. Tanaman budidaya walaupun syarat tumbuhnya
terpenuhi apabila mendapatkan gangguan akan mengalami kerusakan
akibat hasilnya menurun bahkan dapat gagal panen.
Kerugian Akibat Gulma :
1. Menurunkan hasil tanaman (kuantitas dan kualitas
produk) melalui persaingan: air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh à kompetisi
dalam dimensi ruang dan waktu.
Paspalum conjugatum Berg., Axonopus compressus (Swartz) Beauv., dan Digitaria adscendens (H.B.K.) Henr. mengakibatkan 85 % bibit karet tidak layak untuk diokulasi karena lilit batangnya tertekan (Nasution, 1986). Produksi lateks selama enam tahun pertama setelah penyadapan menurun secara nyata pada lahan yang ditumbuhi gulma (Pushparajah dan Cellapah, 1968 cit. Nasution, 1986).
Paspalum conjugatum Berg., Axonopus compressus (Swartz) Beauv., dan Digitaria adscendens (H.B.K.) Henr. mengakibatkan 85 % bibit karet tidak layak untuk diokulasi karena lilit batangnya tertekan (Nasution, 1986). Produksi lateks selama enam tahun pertama setelah penyadapan menurun secara nyata pada lahan yang ditumbuhi gulma (Pushparajah dan Cellapah, 1968 cit. Nasution, 1986).
2. Menghambat/menekan pertumbuhan bahkan meracuni
tanaman budidaya dengan mengeluarkan zat alelopat.
Beberapa contoh
gulma yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain, misalnya:
·
sembung rambat
(Mikania sp.) mengeluarkan zat ekskresi
(fenol dan flavon) à tertekannya
pertumbuhan karet (Wong, 1964 cit. Nasution, 1986);
·
alang-alang (Imperata
cylindrica (L.) Beauv.) menghasilkan fenol,
·
Juglans nigra menghasilkan hydroxy juglane,
·
teki (Cyperus
rotundus L.) menghasilkan asam salisilat,
·
Salvinia leucophylla mengeluarkan senyawa terpenenes,
·
Encelia
farinosa melepaskan 3-acetyl-6-methoxy
benzaldehyde,
·
Artemisia vulgaris menghasilkan zat yang mudah menguap dan bersifat
toksik, dan
·
absinthium melepaskan absinthine.
3. Mempersulit pemeliharaan
tanaman, pemupukan, pendangiran dan penggemburan tanah, serta pengendalian OPT.
4. Menghambat aliran air dan
merusak saluran pengairan.
5 Mengurangi persediaan air
di waduk (transpirasi).
6. Mengurangi kapasitas air di saluran
pengairan dan tempat penampungan (sungai, selokan, waduk, dam, embung, kolam,
dsb) akibat sedimentasi.
7. Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia
dalam budidaya tanaman sejak pratanam sampai pascapanen sanitasi kebun /
lahan budidaya.
8. Sebagai inang pengganti bagi serangga hama
dan patogen penyakit.
Peningkatan biaya untuk pengendalian
hama dan penyakit tumbuhan. Gulma diserang oleh penyebab hama dan penyebab
penyakit tumbuhan yang sama dengan yang menyerang tanaman.
Scirpus maritimus menghidupi Piricularia
orizae, organisme yang menyebabkan penyakit hawar (blast) padi.
Kebanyakan gulma rumputan adalah tumbuhan inang
bagi penggerek daun hijau dan coklat (Nephotettix impiticepts dan Nilaparvata
lugens).
Di antara musim pertanaman, gulma tersebut
bertindak sebagai tumbuhan inang serangga yang menjamin adanya serangga pada
musim tanam berikutnya (Soejono et al., 2000)
9. Menimbulkan ganguan
kesehatan. Tepungsari beberapa spesies gulma menyebabkan alergi dan beberapa
spesies menyebabkan peradangan kulit. Beberapa spesies gulma yang tepungsarinya
menyebabkan alergi, antara lain Cynodon dactylon, Eleusine indica, Imperata
cylindrica, Amarantus spinosus, Tridax procumbens, Mimosa pudica, dan Cyperus
rotundus (Soejono et al., 2000).
Peran Postif Gulma
Gulma bermanfaat dalam:
Gulma bermanfaat dalam:
a.
Melindungi tanah dari erosi:
I imperata cylindrica, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, dan Cynodon dactylon menjalar pada permukaan tanah.
I imperata cylindrica, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, dan Cynodon dactylon menjalar pada permukaan tanah.
b.
Menyuburkan tanah:
Centrosema pubescens, Pueraria javanica, Calopogonium mucunoides, dan C. caeruleum.
Centrosema pubescens, Pueraria javanica, Calopogonium mucunoides, dan C. caeruleum.
c. Sebagai
inang pengganti:
Contoh :
* predator serangga hama atau patogen:
Cytorhynus lividipenis >> Synedrella nudiflora sebagai musuh alami Nilaparvata lugens Coccinela arquata >> Ludwigia hyssopifolia musuh alami N. Lugens
* Parasitoid serangga hama:
Diadegma eucerophaga pada Vernonia cinerea musuh alami Plutella xylostella >> kubis Platigaster oryzae pada Ageratum conyzoides musuh alami Orseolea oryzae
* predator serangga hama atau patogen:
Cytorhynus lividipenis >> Synedrella nudiflora sebagai musuh alami Nilaparvata lugens Coccinela arquata >> Ludwigia hyssopifolia musuh alami N. Lugens
* Parasitoid serangga hama:
Diadegma eucerophaga pada Vernonia cinerea musuh alami Plutella xylostella >> kubis Platigaster oryzae pada Ageratum conyzoides musuh alami Orseolea oryzae
(penggerek padi)
d. Sebagai Trap Crop:
* Tripsacum laxum à Platylenchus
loosi pada teh.
* Titonia
diversifolia à Regidophorus lignosus pada Flemingia congesta.
e. Sebagai tanaman penghalang:
Tagetes patula à Meloidogyne hapla
Tagetes patula à Meloidogyne hapla
0 comments:
Post a Comment