Bangunan tanam



Bangunan tanam adalah bangunan yang dibuat untuk melindungi tanaman dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Kondisi tersebut bisa berupa suhu sangat rendah atau sangat tinggi, hujan, angin, dan intensitas cahaya yang tinggi. Penggunaan bangunan tanam juga memungkinkan untuk melakukan budidaya tanaman secara off season (diluar musim), sehingga dapat mengatur pemanenan produk lebih awal atau lebih lambat dibanding penanaman di lapang terbuka
Jenis bangunan tanam
A. Green houses atau Glasshouses (GH)
  •   Pertama digunakan u/ budidaya tanaman di sub tropik saat winter
  • Di desain u/ memberikan suhu yang hangat di dalamnya
  • Budidaya tanaman dalam GH disebut ‘plant forcing’ yang merupakan budidaya tanaman paling intensif.
  • Tanaman dapat ditanam secara rapat, dalam waktu yang berurutan tanpa jeda, memerlukan investasi yang besar, irigasi dan hara dapat diatur, temperatur dapat dikontrol, suplai cahaya dapat dimodifikasi.
  • Sehingga budidaya tanaman di dalam greenhouse dapat menghasilkan panen dan kualitas hasil yang tinggi.
B. Plastic Houses (Rumah Plastik)
bangunan yang sama dengan greenhouse akan tetapi glazing materialnya terbuat dari plastik.
C. Shade Houses (Rumah Bayang)
  • Bangunan tanam yang berfungsi untuk menaungi tanaman yang masih muda, biasanya untuk nurseri. 
  •   Bahan penutup atap shade house biasanya berupa paranet yang mempunyai kapasitas naungan sbesar 55%, 65%, atau 75%.
D. Lath Houses (Rumah Bilah)
bangunan tanam yang fungsinya sama dengan shade house akan tetapi bahan penutup (naungan ) berupa bilah-bilah kayu atau bambu.
E. Plant Container 
             wadah tanam yang erat kaitannya dengan penggunaan media tanam.


F.   Hot Bed dan Cold Frame 
           Bangunan tanam berupa bedeng yang tertutup oleh kaca yang biasanya dibangun disamping   rumah , yang digunakan untuk persemaian selama musin digin, agar tanaman siap ditanam di awal musim semi.Kedua bangunan ini hanya ditemukan di daerah sub tropis.




0 comments:

Post a Comment

Bangunan tanam